reaksi esterifikasi

Senyawa yang dapat mengalami reaksi esterifikasi

senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat dan alkohol. Asam karboksilat bila direaksikan dengan fenol (aromatik yang memiliki gugus OH) menghasilkan ester yang memiliki nilai komersil lebih besar, salah satunya karena ester yang dihasilkan umumnya memiliki aroma bunga atau manis yang digunakan dalam industri parfum dan flavoring.

Etnokimia

Jauh sebelum reaksi esterifikasi dikenal secara kimiawi, berbagai peradaban telah memanfaatkan bahan alami beraroma dari tumbuhan untuk membuat parfum dan perisa. Masyarakat Mesir Kuno, India, Cina, dan peradaban Islam telah mengembangkan teknik destilasi minyak atsiri dan pencampuran minyak wangi untuk ritual, pengobatan, dan kosmetik.

Namun, baru pada abad ke-19 ilmuwan mulai menyadari bahwa senyawa beraroma tersebut banyak yang merupakan ester, yaitu hasil reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.

Funfact

Pada abad ke-19, ilmuwan Fischer dan Speier menemukan bahwa reaksi antara alkohol dan asam karboksilat menghasilkan aroma buah yang harum, membuka jalan bagi pembuatan ester sintetis sebagai parfum dan perisa makanan. Hingga akhirnya banyak ester memang dikenal karena aroma buahnya yang kuat misalnya etil butirat beraroma nanas dan isobutil asetat beraroma pisang sehingga digunakan dalam parfum dan perisa makanan. Namun, tidak semua ester itu wangi. Beberapa ester, seperti trimetil asetat atau etil heksanoat, bisa memiliki aroma tak sedap, menyengat, atau bahkan tidak berbau sama sekali tergantung strukturnya.