Eter merupakan salah satu turunan hidrokarbon yang memiliki peranan penting dalam kimia organik maupun berbagai bidang industri. Senyawa ini ditandai dengan adanya gugus fungsi oksigen yang menghubungkan dua gugus alkil atau aril (R−O−R′), sehingga sering disebut juga sebagai alkoksi alkana. Eter memiliki sifat fisika dan kimia yang khas, seperti volatilitas yang tinggi dan reaktivitas yang relatif rendah dibandingkan alkohol. Dalam kehidupan sehari-hari, eter banyak dimanfaatkan sebagai pelarut organik, bahan anestesi, dan juga dalam sintesis berbagai senyawa kimia. Pada sub materi ini, kita akan mempelajari struktur, tata nama, sifat-sifat, serta kegunaan eter, sehingga dapat memahami pentingnya senyawa ini dalam dunia kimia dan aplikasinya dalam berbagai bidang.
Tata Nama Eter (Alkoksi Alkana) sesuai aturan IUPAC
Penamaan didasarkan atas gugus karbon di sekitar gugus eter.
Rantai utama adalah gugus karbon terpanjang.
Gugus karbon yang lebih pendek dianggap cabang, diberi akhiran –oksi.
Posisi cabang dan gugus eter ditentukan dengan penomoran rantai utama. Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus eter memiliki nomor kecil.
Gugus eter selalu ditulis paling awal daripada cabang.
Tata Nama Eter (Alkoksi Alkana) Secara TRIVIAL
Penamaan didasarkan atas gugus karbon di sekitar gugus eter.
Penamaan gugus diurut berdasarkan abjad (sebelum diberi indeks, sek-, ters-, iso-, dan neo-) sesuai nama gugus alkil di sekitar gugus eter sebagai alkil alkil eter.
Contoh Penamaan senyawa Eter
Kegunaan senyawa Eter
Eter, terutama dietil eter, sering digunakan sebagai pelarut dalam laboratorium kimia untuk melarutkan senyawa organik yang tidak larut dalam air. Sifatnya yang mudah menguap juga memudahkan pemisahan hasil reaksi.
Dietil eter pernah digunakan secara luas sebagai anestesi umum dalam dunia medis untuk membuat pasien tidak sadar saat operasi. Namun, penggunaannya kini telah banyak digantikan oleh anestesi yang lebih modern dan aman.
Zat antiketukan penambah nilai oktan, yaitu MTBE (metil tersbutil eter) dan etanol (C2H5OH).
Masalah Sosial: